Dialektik.id, Malinau – Efek sosial dan budaya dari kegiatan Irau ke-11 Kabupaten Malinau tahun 2025 terasa lebih luas. Banyak komunitas dan suku dari daerah lain yang saling berbagi pengalaman serta mempererat keragaman di Bumi Intimung.
Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI telah menjadwalkan Kabupaten Malinau untuk melakukan presentasi pada 13 November 2025 mendatang.
“Presentasi ini bertujuan agar kegiatan Irau Malinau dapat diusulkan masuk dalam agenda tahunan nasional sebagai festival budaya dan kesenian,” kata Bupati Malinau Wempi W. Mawa SE, MH saat memimpin rapat Intimung yang dilaksanakan di ruang Laga Feratu, Selasa (28/10/2025)dan dihadiri para pejabat di lingkungan Pemkab Malinau.
Bupati Malinau juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan pelaksanaan perayaan HUT ke-26 dan IRAU ke-11 Kabupaten Malinau.
“Terima kasih kepada panitia, para pejabat, pemerintah desa, dan kecamatan yang telah mempersiapkan kegiatan Irau dengan baik. Kegiatan ini pasti melalui proses panjang dan kerja sama semua pihak,” ucapnya.
Meski sempat muncul isu terkait efisiensi, kata Wempi W, Mawa, namun setelah dilakukan pertimbangan dengan berbagai pihak, pelaksanaan Irau Malinau terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
“Kita bisa lihat bagaimana perputaran uang meningkat dan ekonomi masyarakat hidup. Bahkan, para artis dan penggemarnya turut mempromosikan Malinau dengan cara mereka sendiri,” kata Wempi.
Selain mengevaluasi pelaksanaan Irau, rapat juga membahas beberapa isu strategis ke depan. Seperti pengelolaan wilayah perbatasan, pemanfaatan air sebagai energi hijau, pelestarian hutan sebagai wisata alam. Selain itu juga pentingnya membangun kemandirian daerah agar masyarakat Malinau tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
“Saya juga juga mengingatkan seluruh kepala OPD dan camat untuk segera melaporkan setiap kegiatan dan program kerja kepada pimpinan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,” tukasnya.
