Kaltara

Berbagai UMKM Siap Meriahkan Festival Irau Malinau 2025

MALINAU – Pemerintah Kabupaten Malinau kembali menggelar Festival Budaya IRAU ke-11 yang dirangkai dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau.

Agenda tahunan ini bukan sekadar pesta rakyat, melainkan momentum strategis untuk menguatkan identitas budaya, mempromosikan kuliner, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah berjuluk Bumi Intimung itu.

Ketua UMKM Kabupaten Malinau, Sulowati Hadi, menilai keterlibatan pelaku usaha mikro dalam festival kali ini.

“IRAU bukan hanya hiburan. Ini adalah wadah bagi UMKM untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas,” kata Sulowati, Kamis, (03/10/25).

Sedikitnya 40 stan UMKM kerajinan dipajang dalam festival, mulai dari batik khas Malinau, ukiran, manik-manik, hingga anyaman rotan.

Produk rotan Malinau bahkan telah menembus pentas nasional. Topi rotan buatan pengrajin lokal, misalnya, sempat dipajang dan dikenakan dalam perayaan di Istana Negara.

Selain kerajinan, pengunjung juga bisa mencicipi sajian kuliner tradisional. Salah satunya Lubak Layak, nasi lembek khas Malinau yang dibungkus daun dan disajikan dengan lauk sederhana seperti daun singkong, bitter, hingga laksanit.

“Inilah kekayaan budaya dan kuliner Malinau yang kita tampilkan agar semakin dikenal,” ujar Sulowati.

Tak hanya menampilkan produk lama, Pemkab Malinau mendorong para pengrajin untuk berinovasi. Brand Sulorotan, misalnya, telah mendapatkan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan kini menjadi ikon baru yang memadukan inovasi dengan kekhasan budaya lokal.

Festival IRAU ke-11 dan HUT ke-26 Malinau, dengan semangat kebersamaan, diharapkan dapat memperkuat identitas budaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Sebuah panggung yang mempertemukan tradisi dengan modernitas, juga ruang bagi masyarakat Malinau untuk meneguhkan jati diri mereka di tengah arus perubahan. (*/Red/Dia/Im)