Nunukan, dialetik.id- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan menyatakan dengan tegas menolak dan mengecam keras pembusukan institusi Polres oleh oknum pejabatnya sendiri.
“Tertangkapnya Pejabat Sementara (PS) Kasat Narkoba Polres Nunukan dalam kasus penyalahgunaan narkotika bukan sekadar kasus individual, ini adalah bukti nyata bahwa institusi penegak hukum kita sedang sakit, busuk dari dalam,” ucap Andi Baso, Ketua HMI Cabang Nunukan, Minggu, (12/7/20025).
Kata Baso, tidak ada lagi alasan pembelaan. Tidak ada lagi ruang toleransi. HMI cabang Nunukan menolak anggapan bahwa ini hanya perbuatan oknum. Ketika seorang pejabat kunci di bidang pemberantasan narkoba justru menjadi pelaku, maka yang gagal bukan hanya orangnya, tapi sistem dan kultur dalam institusi itu sendiri.
“Ini bukan sekadar mencoreng nama baik, tapi menghancurkan total kepercayaan rakyat. Kami tidak bisa menerima polisi yang diberi mandat menegakkan hukum justru menjadi bagian dari sindikat kejahatan. Rakyat tak bisa lagi dibohongi dengan narasi-narasi klise,” katanya.
Untuk itu HMI menolak untuk diam dan menolak untuk dibungkam. Kami menuntut:
1. Kapolres Nunukan segera dicopot bila tidak mampu bersih-bersih internal.
2. Reformasi menyeluruh harus dilakukan, bukan basa-basi.
3. Semua yang terlibat, termasuk pelindung-pelindungnya, harus diusut hingga ke akar.
4. Tidak ada tempat bagi pengkhianat rakyat dalam tubuh aparat penegak hukum.
”Jika institusi Polres Nunukan ingin kembali dipercaya, bukan cukup dengan permintaan maaf, tapi dengan tindakan nyata: pecat, proses hukum secara terbuka, dan bersihkan institusi dari pengkhianat berseragam,” beberapa Baso.
HMI akan terus mengawal. Dan jika negara dan institusinya gagal bersikap tegas, maka rakyat akan melakukannya. Karena kami percaya, hukum tidak hanya milik elit kekuasaan, hukum milik seluruh rakyat. (dk)