MALINAU – Komitmen pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Kalimantan Utara kembali mendapat angin segar.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, memastikan bahwa pada tahun 2026 akan dimulai penanganan jalan Semamu dan pembangunan 11 jembatan di wilayah Krayan dengan total anggaran mencapai Rp 700 miliar.
Kabar itu disampaikan Deddy usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa ke-I Masa Sidang III DPRD Kabupaten Malinau Tahun 2025, dalam rangka peringatan HUT ke-25 Kabupaten Malinau, akhir pekan lalu.
Deddy juga merealisasikan janjinya menyerahkan satu unit kendaraan operasional untuk Gereja GKI di Mahak Baru, yang sebelumnya ia janjikan pada kunjungan sebelumnya.
“Saya berjanji memberikan satu kendaraan operasional untuk Gereja GKI di Mahak Baru. Nah, ini mumpung ada Pak Bupati, Pak Sekda, dan DPRD, mudah-mudahan penyerahan mobil ini bisa membantu,” ujar Deddy, Minggu, (26/10/25).
Politikus asal Kalimantan Utara itu menyebut, proses lelang pembangunan jalan dari Malinau menuju Krayan saat ini sedang berlangsung, dan diharapkan dapat terealisasi pada tahun depan.
“Kita sudah proses lelang. Mudah-mudahan Krayan tahun depan itu sudah tembus,” katanya optimistis.
Menurut Deddy, alokasi anggaran Rp 700 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan dua sesi jalan (Semamu 1 dan Semamu 2) serta 11 jembatan yang menjadi penghubung utama wilayah Krayan dengan Malinau.
Ia menegaskan, proyek tersebut sudah masuk dalam pagu anggaran tahun 2026 dan merupakan bagian dari strategi besar untuk membuka keterisolasian wilayah perbatasan.
Deddy juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Malinau yang dinilainya terus mendorong sinergi bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Menurutnya, kerja sama yang solid antara pemerintah daerah dan BNPP menjadi kunci agar pembangunan di wilayah perbatasan berjalan efektif dan tepat sasaran.
“BNPP sekarang sudah mulai menunjukkan keberpihakan yang nyata terhadap masyarakat di perbatasan Kaltara, khususnya di wilayah Apau Kayan, Lumbis, dan Krayan,” ujar Deddy.
Pembangunan wilayah perbatasan ini direncanakan berlangsung secara bertahap. Setelah jalan di Lumbis dan Krayan berhasil ditembus, pembangunan berikutnya akan diarahkan ke Lumbis Ogong dan Apau Kayan.
“Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam lima tahun,” tutupnya.
Dengan langkah strategis ini, Deddy optimistis konektivitas di wilayah perbatasan Kalimantan Utara akan meningkat signifikan, membuka akses ekonomi baru, serta memperkuat kehadiran negara di tapal batas. (*/Red/Dia/Tim/Im)
