Malinau

Desa Sarjana Bukti Keseriusan Malinau Siapkan SDM Unggul

Dialektik.id, Malinau – Sebanyak 775 putra-putri Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, mengikuti seleksi Program Beasiswa Desa Sarjana Unggul 2025. Program unggulan Pemerintah Kabupaten Malinau yang kini memasuki tahun keempat ini diinisiasi untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sekaligus mendukung pembangunan desa.

 

Seleksi dimulai dengan ujian tertulis pada 19 September 2025. Peserta yang lolos akan melanjutkan ke tahap wawancara yang dijadwalkan berlangsung pada 22 dan 30 September 2025.

 

“Program Desa Sarjana merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM, terutama di tengah persaingan global. Kami ingin anak-anak Malinau mendapat kesempatan luas mengenyam pendidikan tinggi,” ujar Bupati Malinau, Wempi W Mawa, Senin (22/9/2025).

 

Meningkat Setiap Tahun

 

Sejak diluncurkan empat tahun lalu, minat masyarakat terhadap program ini terus meningkat. Tidak sedikit keluarga dari pedalaman dan wilayah perbatasan yang berharap anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui skema beasiswa tersebut.

 

Hingga saat ini, lebih dari seribu mahasiswa telah mendapat beasiswa dari program Desa Sarjana. Beberapa di antaranya melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Singapura.

 

“Kita sudah mengirim mahasiswa ke berbagai jurusan, mulai dari kedokteran, cybercrime, kelistrikan, hingga penerbangan. Ini bagian dari upaya kami memperluas pilihan masa depan bagi anak-anak Malinau,” tutur Wempi.

 

Kerja Sama dengan 29 Kampus

 

Pemerintah Kabupaten Malinau juga telah menjalin kerja sama dengan sedikitnya 29 perguruan tinggi dalam negeri, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI).

 

Selain itu, lulusan program ini akan mendapat arahan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Malinau. Mereka diwajibkan menjalani masa pengabdian sekitar dua tahun di desa masing-masing sebelum masuk ke dunia kerja.

 

“Tujuan utama dari program ini bukan sekadar mencetak sarjana, tetapi memastikan mereka kembali untuk membangun desa. Kalau desa kuat, Malinau juga akan semakin maju,” kata Wempi. (Red)