Hukum dan Kriminal

Bela Kedua Anggotanya Yang Diduga Terlibat Pengeroyokan, Ketua DPRD Bulungan Dinilai Tergesa-gesa Beri Penjelasan

BULUNGAN – Dugaan pengeroyokan terhadap salah satu warga Bulungan yang melibatkan Dua oknum anggota DPRD Bulungan yakni SA dan LA kian memanas.

Pasalnya, aksi pengeroyokan yang terjadi disalah satu cafe di Bulungan itu semakin viral setelah rekaman CCTV yang diduga memperlihatkan keterlibatan oknum anggota DPRD Bulungan.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar luas di masyarakat Bulungan, terlihat sesosok pria menggunakan baju berwarna merah diduga korban pengeroyokan tengah lari dari cafe menuju ke jalan.

Selang beberapa waktu, sejumlah pria terlihat muncul mencoba menuju arah pria berbaju merah yang tengah berlari itu dengan membawa Dua buah kursi.

Di mana salah satu pria yang membawa kursi tepatnya yang menggunakan kemeja putih bergaris mirip dengan salah satu anggota DPRD Bulungan, yang diduga ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan.

Menanggapi aksi pengeroyokan yang diduga melibatkan Dua oknum anggota DPRD, Ketua DPRD Bulungan, Riyanto, memastikan, bahwa kedua anggotanya SA dan LA sama sekali tidak terlibat dalam aksi pengeroyokan.

Bahkan, Riyanto, menabahkan, keberadaan SA dan LA yang saat itu berada di cafe tempat terjadinya aksi pengeroyokan untuk melerai pertikaian agar tidak semakin berkembang jadi tindakan anarkis.

“Kami sudah meminta keterangan dari keduanya (SA dan LA), dari keterangan yang ada keduanya betul berada di cafe itu tapi tidak ikut memukul malah mencoba menenangkan situasi,” tegas Riyanto, Kamis (13/11/2025).

Warga Menilai Ketua DPRD Bulungan Tergesa-gesa Ambil Kesimpulan

Apa yang disampaikan Ketua DPRD Bulungan, Riyanto dinilai warga Bulungan terhadap dugaan pengeroyokan yang diduga melibatkan Dua oknum anggota DPRD itu sangat tergesa-gesa.

Hal ini bukan tanpa dasar, pasalnya, warga telah melihat langsung rekaman CCTV yang beredar luas itu dengan memperlihatkan salah satu anggota DPRD tengah membawa kursi ke arah korban.

Rekaman yang memperlihatkan salah satu diduga anggota DPRD Bulungan membawa kursi ke arah korban itu, justru dinilai warga adanya tindakan yang agresif.

Tidak hanya itu, warga juga menilai, bahwa apa yang disampaikan Ketua DPRD Bulungan dalam jumpa persnya bersama sejumlah awak media justru mencederai prinsip transparansi lembaga wakil rakyat di daerah.

“Kan aneh, di rekaman yang beredar itu terlihat seolah mengejar korbannya, kalau memang mau melerai kenapa harus bawa kursi ke arah korbannya?,” ucap salah satu warga yang namanya enggan disebutkan.

Bukan hanya itu, warga juga menilai, sikap Ketua DPRD Bulungan itu merupakan bentuk arogansi kelembagaan dan minim kepekan publik, lantaran membela anggotanya sebelum hasil penyelidikan polisi selesai.

“Ini belum ada hasil penyelidikan polisi sudah terburu-buru membela kedua anggotanya, harusnya tunggu dulu penyelidikan dari polisi dan adanya bukti yang diverifikasi,” ujarnya.

“Dalam kasus seperti ini, lembaga dewan mestinya menempatkan diri sebagai contoh moral, kalau ada dugaan pelanggaran hukum biarkan proses penyidikan berjalan tanpa intervensi politik,” tambahnya.

Masyarakat meminta, pihak kepolisian mendalami seluruh keterangan dan barang bukti, termasuk rekaman CCTV yang bisa menjadi salah satu alat bukti kuat.

Publik kini menunggu langkah konkret dari Ketua DPRD Bulungan untuk mengklarifikasi pernyataannya serta menjelaskan duduk perkara sebenarnya.

“Kejelasan sikap pimpinan DPRD dinilai penting untuk menjaga integritas lembaga legislatif di mata masyarakat,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua oknum anggota DPRD Bulungan diduga terlibat aksi pengeroyokan terhadap seorang warga disalah satu cafe yang ada di Bulungan.

Aksi pengeroyokan yang diduga melibatkan dua oknum pejabat wakil rakyat itu terjadi, Rabu (12/11/2025) usai korbannya datang setelah menerima panggilan telepon.

Belakang diketahui, kedua anggota DPRD Bulungan yang diduga melakukan pengeroyokan itu yakni SA dari PDI P dan LA dari Partai Demokrat.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami sejumlah luka dibagian bibirnya, pipi dan benjol dibagian kepala, alhasil korban pun melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. (*/Red/Dia/Im)