Dialektik.id, Malinau – Sebanyak 92 pencari kerja di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, berhasil menuntaskan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Malinau sepanjang tahun 2025.
Pelatihan yang terbagi dalam empat klaster keahlian ini merupakan bagian dari program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguatan daya saing tenaga kerja lokal, yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Malinau.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Malinau, Drs. H. Kamran Daik, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut menjadi wujud nyata komitmen Pemkab Malinau dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, serta mampu menjawab tantangan kebutuhan dunia industri maupun membuka lapangan kerja baru secara mandiri.
“Pelatihan keterampilan ini adalah bentuk investasi jangka panjang pada kualitas manusia Malinau. Kami ingin para peserta tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga mental wirausaha yang tangguh,” ujar Kamran Daik, yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Malinau, dalam keterangannya.
Program pelatihan tahun 2025 ini mencakup empat bidang keterampilan utama yang disusun berdasarkan kebutuhan industri dan potensi ekonomi lokal. Pertama, Pelatihan Meubelair, dilaksanakan bekerja sama dengan CV Blotan Asian Art Yogyakarta dan diikuti oleh 20 peserta. Kegiatan ini berlangsung di Yogyakarta mulai 25 Juni hingga 17 Juli 2025. Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali kemampuan membuat dan merancang berbagai produk mebel berbahan kayu, mulai dari kursi, lemari, hingga furnitur bernilai seni tinggi yang memiliki potensi pasar luas.
Kedua, Pelatihan Mekanik Alat Berat yang berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, diikuti oleh 16 peserta pada 21 September–22 Oktober 2025. Bidang ini dipilih karena kebutuhan tenaga kerja mekanik terampil di sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi cukup tinggi di wilayah Kalimantan.
Ketiga, Pelatihan Instalasi Listrik yang digelar di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, juga diikuti oleh 16 peserta pada 21 September–25 Oktober 2025. Melalui pelatihan ini, para peserta mendapatkan pembekalan teknis instalasi listrik rumah tangga dan industri, serta pemahaman tentang keselamatan kerja dan sertifikasi kelayakan instalasi.
Keempat, Pelatihan Pembuatan Perahu Fiber yang dilaksanakan di Kabupaten Malinau sendiri pada 15–29 Oktober 2025, bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya). Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang diajarkan teknik desain, pencetakan, serta perakitan perahu berbahan fiber yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan. Bidang ini diharapkan dapat menunjang potensi transportasi sungai dan ekonomi perairan yang menjadi ciri khas wilayah Malinau.
Seluruh kegiatan pelatihan tersebut didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malinau Tahun Anggaran 2025. Menurut Kamran, pendanaan melalui APBD menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan pengembangan tenaga kerja produktif.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil dari pelatihan ini tidak berhenti di sertifikat semata, tetapi benar-benar memberi dampak ekonomi. Peserta yang telah lulus diharapkan bisa memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk membuka peluang kerja baru, baik secara mandiri maupun dengan bergabung di dunia industri,” jelasnya.
Kamran menambahkan, Dinas Ketenagakerjaan akan terus memantau dan memberikan pendampingan lanjutan bagi para alumni pelatihan agar mereka dapat mengembangkan usaha atau mendapatkan pekerjaan sesuai bidang kompetensi masing-masing. Ke depan, pihaknya juga berencana memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan, perguruan tinggi, dan dunia industri agar jenis pelatihan semakin beragam dan sesuai kebutuhan pasar kerja.
Program pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam menekan angka pengangguran, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat di Kabupaten Malinau. Melalui peningkatan keterampilan dan sertifikasi kompetensi, para pencari kerja lokal diharapkan dapat bersaing tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional.
“Kami optimistis, dengan SDM yang terampil dan produktif, Malinau bisa terus tumbuh menjadi daerah yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera,” tutup Kamran.
