MALINAU – Pelaksanaan festival rakyak Irau 2025 terus dikebut pengerjaannya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
Untuk diketahui, dalam rangka memperingat hari jadi ke-26 tahun yang jatuh pada 26 Oktober 2025 mendatang, Pemkab Malinau menggelar festival rakyat selama 20 hari.
Irau bertajuk ‘Sang Pengendali Air’ itu, rencananya mulai dilaksanakan pada 07 Oktober 2025, dengan menampilkan kesenian dan budaya, dari berbagai suku dan etnis yang ada di Malinau.
Selain itu, pada acara pembukaan Irau 2025, band papan atas yakni Slank bakal hadir untuk menghibur masyarakat, berkolaborasi dengan musisi asal Malinau.
Selama ancara pembukaan Irau, masyarakat yang hadir juga disuguhkan tarian kolosal yang dibawakan para pelajar asal Malinau, sekitar 950 orang.
Sekertaris Daerah (Sekda) Malinau sekaligus Ketua Panitia Irau 2025, Ernes, menjelaskan, secara kepanitiaan persiapan Irau 2025 yang terus dikebut sudah selesai dikerjakan.
Lanjutnya, hal ini dibuktikan dengan selesainya sejumlah stand yang telah selesai dibangun diberbagai sisi lapangan tempat dilaksanakannya Irau 2025.
“Saat ini, paling dari panitia melengkapi apa yang kurang dari panggung utama, kalau untuk stand sudah selesai semua,” jelas Ernes, Jumat (03/10/2025).
Selain stand di bagian dalam lapangan, Ernes mengungkapkan, nantinya akan didirikan juga stand untuk pelaku UMKM yang ada di luar lapangan.
“Tapi stand di luar lapangan yang buat pelaku UMKM itu sendiri, dari kami hanya menentukan model dan ukuran saja, serta menyiapkan lisrik dan air bersih gratis,” ungkapnya.
“kalau stand yang ada di dalam lapangan itu, tinggal dari berbagai instansi yang nantinya menempati stand untuk dibersihkan dan dihias sedemikian rupa,” tambah Ernes.
Dibandigkan Irau tahun-tahun sebelumnya, Ernes, menegaskan, Irau tahun ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, karena memang tujuan awalnya menampilkan seni dan budaya.
“Tapi mungkin yang membedakan itu dari segi kualitas, yang mana setiap tahunnya kita terus melakukan evaluasi, serat kuantitasnya yang tahun ini lebih banyak menampilkan seni dan budayanya,” tegasnya.
Apalagi, Ernes, menuturkan, untuk Irau tahun ini, Malinau mencoba memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan durasi festival rakyat terlama hingga pertunjukan seni dan budaya terbanyak.
“Tidak hanya itu, jika Irau sebelumnya banyak menampilkan artis atau band Ibu Kota, kali ini kita lebih memberdayakan Band dan Musisi lokal di Malinau,” tuturnya.
Selama pelaksanaan Irau, selain menampilkan berbagai kesenian, budaya, pameran, UMKM hingga pertandingan olahraga, Ernes, menerangkan, tahun ini Panitia juga menggelar doa bersama dengan Lima pemuka agama terkemuka.
“Termaksud nanti kita juga akan mengadakan beberapa kali dialog publik dengan menghadirkan pemateri dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (*/Dia/Im)